Diabetes Mellitus | Testimoni Dayan : "Dokter yang menangani saya sendiri juga heran".

Pertama tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME, berkat lindungan dari-Nya saya masih diberi kesehatan hingga saat ini, saya juga mengucapkan rasa terima kasih saya yang sedalam dalamnya kepada Mas Daniel yang gak bosen2 memberikan informasi masalah diabetes yang kebetulan saya menderita penyakit tsb sejak tahun 2009.
Hampir tiap hari saya mendapat masukan mengenai diabetes, hingga suatu ketika waktu itu mendekati hari raya, timbul keinginan untuk mencoba tahitian noni lalu saya bilang ke istri saya, "Ma aku mau coba tahitian noni ini" tapi kok mahal ya...? jangan- jangan nanti hasilnya sama aja tetap tinggi gula darahnya, setelah berdiskusi sama istri, dan juga mendapat persetujuan saya mencoba menghubungi Mas Daniel, dan kira-kira jam 11 siang saya mentransfer sejumlah uang ke rekening Perusahaan yang diberikan oleh mas Daniel. 

Selesai transfer saya sms mas Daniel kalau saya sudah mentranfer sesuai dengan jumlah yang diberikan. Gak lama kemudian Mas Daniel telp saya, bahwa uang sudah diterima, dan dia mengatakan barang akan segera dikirim. Mas Daniel juga bilang kalau hari ini tidak keburu (Sabtu) paling lambat hari Senin barang baru tiba. Saya bilang gak apa apa, saya gak buru buru. Tidak tahunya kira2 jam 15.30 barang pesanan saya sudah datang semua dan mas Daniel juga memberikan informasi cara meminum Tahitian Noni.
Mulailah saya minum Tahitian Noni secara terus menerus tanpa terputus sampai sekarang, selama minum tahitian noni saya juga masih menkonsumsi obat dari dokter gula darah saya antara 190 - 250an. malah beberapa bulan yang lalu sempat sampai 300, setelah menghabiskan 2 botol tahitian noni dan ini setelah lebaran lewat, dimana kalau lebaran kan biasanya makanan semua mengandung karbo dan semua kebanyakan serba manis, ya saya makan aja seperti biasa maksud saya gak berlebihan, pada suatu ketika tibalah saya untuk kontrol rutin bulanan gula darah. Yang sudah-sudah seperti tahun yang lalu kalau sehabis lebaran biasanya gula darah naik tapi apa yang terjadi???? begitu melihat hasil lab... gula darah normal... yaitu 78 puasa dan 137
setelah puasa... saya hampir gak percaya... kok bisa? dan dokter yang menangani saya sendiri juga heran... lho biasanya kalau habis lebaran gula darah bapak naik, kok ini normal??? saya cuma bilang "Alhamdulillah Dok". saya gak cerita kalau saya minum tahitian noni, saya masih belum yakin nanti deh bulan depan kalau masih normal baru bilang kalau saya minum tahitian noni pikir saya, saya masih diberi obat dan harus kontrol lagi bulan depannya, sewaktu dokter ngasih form untuk ke Lab saya minta ditambahkan cek HBa1C, yang kebetulan bulan kemarin sudah 3 bulan semenjak saya mengecek HBa1C. Hasilnya sungguh menabjukan gula darah puasa 87, dan 118 setelah puasa dan HBa1C 6.1
, begitu saya konsultasi ke dokter, dokternya juga heran dan kagum wah... bagus lagi... malah sudah normal sama seperti bulan sebelumnya, akhirnya saya bilang sama dokter, saya minum Tahitian Noni dok, dia sempat bertanya bukankah itu juice mengkudu? iya jawab saya, kan rasanya langu?? dia bertanya, saya jawab gak dok rasanya enak kok asem tapi segar saya bilang, dan dia cuma mengangguk ooo... (gak tahu Dokter tahu gak tahitian noni) padahal rekan sejawat dia dokter Mulyono sama sama praktek di RSPP. Alhamdulillah saya mengucap syukur kepada Tuhan YME, bahwa gak sia sia saya minum tahitian Noni, gak sia sia Mas Daniel yang selalu dan selalu memberikan tips dan saran mengenai tahitian noni dan saya berusaha untuk mentaati apa yang disarankan, walaupun gak 100% saya melakukan, tapi paling tidak saya mengikuti saran dan anjuran yang diberikan oleh mas Daniel dan hasilnya... sungguh luar biasa gula darah sudah normal untuk yang ke 2 x setelah minum Tahitian Noni. Tapi itu terlepas dari diri masing-masing mau percaya ya alhamdulillah tapi kalau tidak juga gak masalah. yang penting saya sudah merasakan buktinya.







DIABETES KOMPLIKASI GANGGREN
SRIYATI BLITAR-JAWA TIMUR

Vonis amputasi sudah sempat dilayangkan pihak medis kepada Ibunda kami, Sriyati, ujar M. S. Yahya, putra Sriyati yang menetap di Blitar, Jawa Timur. Sejak saya duduk dibangku SMA, ibu sudah menderita diabetes. Selama ini kami hanya mengupayakan upaya medis sederhana dan pengobatan alternatif, untuk menanggulangi derita yang ibu alami. 

Menjelang bulan puasa tahun 2007, kami dipertemukan dengan JUICE TAHITIAN NONI sebagai mediasi kesembuhan ibu. Alhamdulillah Allah mengijinkan penyakit diabetes ibu terobati dengan mengonsumsi JUICE TAHITIAN NONI 7 x 20cc  setiap hari selama dua bulan. 
Bulan puasa 2007 menjadi puncak penderitaan ibu kami. Gula darah dalam tubuhnya mencapai angka 474. Ibu sempat tak bisa berjalan karena bengkak dan luka dikakinya. Hal tersebut juga membuatnya mendapatkan vonis amputasi oleh dokter. Sebuah solusi yang tidak diinginkan oleh ibu kami dan kami semua. Sambil mencari alternatif pengobatan lain, kami diperkenalkan oleh JUICE TAHITIAN NONI.

Minggu pertama mengonsumsi JUICE TAHITIAN NONI, ibu sudah mulai enak makan. Biasanya ibu tidak bisa makan apapun, karena penyempitan ditenggorokannya. belum lagi masalah jantung yang mendera tubuhnya, sampai-sampai lambung dan paru-parunya ikut mengalami kerusakan. Tapi semuanya berangsur membaik dan normal. 

Sebulan kemudian, bengkak serta luka dikaki ibu berangsur-angsur membaik. ibu sudah bisa berjalan, bahkan keluhan penglihatan dimatanya juga semakin berkurang. dari sinilah saya yakin bahwa kandungan di dalam JUICE TAHITIAN NONI yang bisa mengatasi masalah diabetes adalah benar adanya. 

Saya hanya ingin menekankan, jika Allah SWT menciptakan sesuatu pasti ada manfaatnya, buah noni dari tahiti bisa menjadi penawar penyakit yang dialami ibu saya.


Diabetes Selama 40 Tahun

Dulu Yusuf Ichsan, 67 tahun, selalu menakar kadar gula yang masuk kedalam tubuh. Pasalnya ia mengidap diabetes sejak usianya 27 tahun. Badan kerap merasa lemas, dan aktifitas harus terhambat karena tidak boleh merasa lelah, “capek sedikit pasti nafas akan terasa sesak,” katanya. 

Namun sejak ia rutin mengonsumsi TNJ sejak April 2008 lalu, gula darahnya yang selalu berada pada angka 200 keatas, kini berangsur normal menjadi 140. ”Sebelum saya menjalankan Tahajud, saya mengonsumsi TNJ terlebih dahulu,” cerita kakek 8 cucu ini.

Cobaan yang diujikan Allah SWT kepada Yusuf Ichsan mencapai puncaknya pada 2003 silam. Sesak nafas yang berkepanjangan, tidak bisa buang air kecil, hingga badannya yang tidak bisa bergerak menjadi pelengkap kasih sayang Allah SWT kepadanya. Sudah beragam cara, baik medis maupun alternatif ia jalani untuk mencari kesembuhan, namun kesembuhan tak jua menyapa. “Saya harus berikhtiar, hasilnya saya pasrahkan kepada Allah SWT,” tegasnya.

Memasuki tahun ke 3 penderitaannya, Yusuf diperkenalkan TNJ oleh anaknya Natalia Susia Ningrum. Awalnya TNJ ditolak mentah-mentah oleh Yusuf, “katanya jamu! Kok manis, mana bisa buat diabetes ku yang ada malah menambah parah,” ungkapnya dulu. Sekitar tiga tahun anak dan istriku harus bersabar untuk mengajak Yusuf untuk mengonsumsi secara rutin.

April 2008 lalu, dengan bujukan dan rayuan, akhirnya Yusuf mau mengonsumsi TNJ secara rutin. Setiap pagi, sore danmenjelang sholat Tahajjud menjadi jadwal rutinnya minum TNJ. Hanya berselang tujuh bulan mengonsumsi TNJ secara rutin, Yusuf Ichsan kaget saat mendapatkan hasil lab darahnya menjadi normal diangka 140. “Selama 40 tahun belum pernah angka gula darah saya berkepala 1, minimal angkanya berkepala 2.”

“Alhamdulillah derita selama 40 tahun bisa terobati. Dulu saya antipati terhadap jus ini, justru sekarang saya sangat membutuhkannya. Karenanya pada kesempatan testimoni ini, saya ingin menyampaikan bahwa TNJ menjadi mediasi kesembuhan diabetes saya. Saya menganjurkan kepada mereka yang masih ragu untuk mengonsumsinya. Saya adalah bukti nyata keampuhan Jus Noni asal Tahiti ini. Ingat doa yang diselaraskan dengan ikhtiar adalah solusi terbaik. Artinya keyakinan menjadi faktor penting dalam usaha kesembuhan diri. Dan TNJ menjadi mediasi tepat untuk kesehatannya.”

PENYAKIT GULA : WASPADA KESEHATAN DI WAKTU TUA
KESAKSIAN Bpk AMINUDIN

Usia senja menjadi momok bagi kesehatan untuk sebagian orang. Begitupula yang dialami Aminudin. Menginjak usia senja Aminudin mulai khawatir akan kesehatan yang semakin menurun, "bertambahnya umur bukan berarti bertambahnya nikmat yang diberikan Allah SWT," tegasnya. Sejak usia 50 tahun, kesehatan Aminudin mulai menurun.

Mulanya Aminudin menderita tekanan darah tinggi. Ia pun diminta dokter untuk mengurangi makanan yang berpotensi memicu tekanan darahnya. Belum lagi fungsi jantungnya yang semakin tahun semakin menurun kinerjanya. "Saya sempat dioperasi akibat penyumbatan pada jantung," cerita Aminudin. Sejak usianya menginjak 65 tahun Aminudin divonis dokter mengidap diabetes, gula darahnya mencapai lebih dari 220. Tingginya kadar gula darah Aminudin membuatnya mudah terserang penyakit kulit.

Saya menjalani diet ketat untuk mengatasi masalah diabetes. Inilah puncak penderitaan saya - Aminudin
Karenanya Aminudin harus menjalani diet ketat untuk mengontrol gula darahnya. "Inilah puncak penderitaan saya, saya tidak bisa makan bebas," katanya. Agustus 2007 silam, saat Aminudin menghadiri pengajian di dekat rumahnya, oleh si tuan rumah Aminudin dikenalkan Tahitian Noni™ Bioactive Beverage (TNBB). "Saya penasaran dan  mencobanya, sehari saya minum 2x30 cc," ungkapnya. Ketika dia mendengarkan pemaparan Dr. Amarullah tentang dosis yang diperlukan, Aminudin melipatgandakan dosis konsumsi Tahitian Noni™ Bioactive Beverage.

Dalam waktu hampir 3 bulan, semua penyakit yang ia derita berangsur-angsur membaik, bahkan dokter yang merawat Aminudin sempat bingung dengan hasil medisnya. Gula darah Aminudin kembali normal, fungsi jantung serta penyumbatan jantung semakin membaik. "Alhamdulillah Allah SWT telah mengutus TNBB sebagai obat alami untuk kesehatan saya," ujarnya senang.
 
Penyakit diabetes yang diderita Mirna S. Prasaja. Bukan karena pola hidup yang tidak sehat semata, namun sakit yang ia derita merupakan warisan genetik dari orang tua yang juga menderita diabetes. Awalnya, Mirna tidak menyadari penderitaannya, baginya sering buang air kecil dan lemas-lemas adalah hal biasa dan wajar. Namun lambat laun hal itu menganggu hidupnya. Karenanya Mirna mencoba mencari jawabannya melalui ilmu medis.
Kekhawatiran Mirna terjawab, dokter menyatakan bahwa gula darahnya tinggi, begitu juga dengan SGOT, SGPT serta diketahui pula bahwa Mirna mengalalami asam urat yang tinggi.
“Informasi tersebut cukup mengejutkan saya, namun saya hanya bisa pasrah dan menurut saja apa yang dianjurkan dokter” ujar Mirna.
Beberapa hari berikutnya sang Paman yang mendengar hal tersebut menyodorkan MirnaTahitian Noni Juice untuk membantu meminimalisir deritanya. Dalam hitungan minggu, gula darah, SGOT, SGPT dan asam uratnya turun drastis. Yang lebih mengejutkan Mirna adalah luka di ibu jari yang tidak sembuh selama berbulan bulan, akhirnya sirna dengan mengompresnya dengan Tahitian Noni Juice selama seminggu. Ketakjuban Mirna akan khasiat Tahitian Noni Juice bertambah ketika Tahitian Noni Juice menurunkan demamnya yang tinggi ketika menderita Tipus, asam urat
“Dosisnya 20cc setiap jam sekali, Alhamdulillaah trombosit saya kembali normal. Saya merasa bersyukur atas mukjizat yang diberikan ALLAH SWT melalui Tahitian Noni Juice” cerita Mirna.s


Luka Diabetes Sembuh lencir dengan 1 botol Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB)
Kasminten (Rifqi Tri Harjo)


Nenek saya, Ibu Kasminten (82thn) jatuh dari kamar mandi dan mengalami patah tulang pada lengan sehingga harus dioperasi. Karena beliau menderita diabetes, bekas jahitan operasi menjadi luka yang susah kering, memborok, gatal dan bernanah.
Berbulan-bulan kami sekeluarga sangat prihatin dengan keadaan ini. Apalagi keadaan beliau juga angat lemah sehingga harus sering berbaring dan menggunakan kursi roda. Hingga akhirnya saya mengenal Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) dalam sebuah seminar di Sidoarjo.

Awalnya saya tidak yakin dan tidak suka produk MLM (Seperti saya dulu ... ). Namun karena penjelasan produk yang masuk akal akhirnya kami mengkonsumsikan TNBB pada nenek dengan dosis 6-ml padi dan menjelang tidur.
Dua hari setelah mengkonsumsi TNBB luka mulai mengering meski belum sempurna namun terjadi perubahan energi yang dirasakan beliau. Badan beliau menjadi tidak lemas dan terasa lebih sehat. Seminggu kemudian botol pertama habis, kami membelikan TNBB lagi untuk beliau dan kami sangat terkejut saat menjenguk beliau karena lukanya sudah sembuh, bersih dan halus.
Betapa bahagianya ayah saya ketika melihat ibunya sudah sehat kembali setelah selama kurang lebih 6 bulan keadaannya sungguh memprihatinkan. Kini keadaan nenek saya jauh lebih baik dari sebelumnya. Beliau tidak lagi menggunakan kursi roda, makannya lahap, dan bisa daang ke acara dimana saya sedang mengikuti lomba atau sebuah kontes sebagai supporter bersama anggota keluarga yang lain. Betapa bahagianya saya dan keluarga dengan keadaan ini.